Jadi, usaha saya untuk menghindari matahari sesungguhnya seharusnya masih berjalan. Hanya saja, saya terlalu nakal hingga akhirnya saya memilih untuk tidak segitunya. Namun, masalahnya adalah saya jadi tidak mendapatkan ijin untuk melakukan perjalanan operasional. Apapun itu.
Yups, if you feel like quitting, think about why you started. Kalau kamu mulai berpikir untuk menyerah, pikirkan kembali kenapa dulu kamu mau untuk memulai. Kalimat ini sempat menohok kepala saya yang memang mulai mentranformasikan rumus untuk 'pergi'. Dan kembali, saya tidak pernah bisa pergi begitu saja. Karena seperti yang selalu saya katakan jika berbicara mengenai mimpi. "Saya hanya ingin bisa meninggalkan jejak yang baik di setiap orang yang kehidupannya pernah saya sentuh." Itu saja, dan itu lebih dari cukup.
Dan segitu gak enakannya saya, saya tidak bisa semudah itu pergi meninggalkan apapun yang ada. Saya hanya ingin balas budi. Saya hanya ingin agar adik-adik saya dapat merasakan kesenangan yang sama dengan yang dulu saya rasakan bersama kakak-kakak saya. Saya ingin mereka mendapatkan manfaat yang sama. Saya ingin berguna. Saya ingin dilihat.
Egois ya?
Sometimes, saya hanya ingin akhirnya saya diakui untuk apapun yang sudah saya kerjakan. Saya ingin akhirnya saya bisa dianggap becus kerjaannya. Saya ingin menikmati tatapan bangga. Karena akhirnya saya hanya bisa mengecewakan mereka.
Intinya, mengusahakan yang terbaik bukan?
Dan jangan pernah berhenti, karena kamu tidak akan pernah tahu bahwa ternyata kamu hanya tinggal selangkah lagi dari kesuksesan yang kamu inginkan. Tuhan akan selalu berada di pihakmu selama kamu selalu dekat dengannya.
Memangnya saya jadi aneh? Saya hanya mencoba keseharian yang baru yang menurut saya adalah kesimpulan bentuk keseharian yang paling benar menurut analisis saya. Kalau menurut kamu ini aneh, saya benar-benar tidak tahu lagi harus seperti apa.
No comments:
Post a Comment