Showing posts with label 100days. Show all posts
Showing posts with label 100days. Show all posts

January 29, 2015

#7 the art of letting go

Ia terpaku di hadapan kuburan tersebut. Belum sampai seratus hari eyangputri pergi, eyangkung telah pergi menyusul kekasihnya. Ibu, Eyangputri, dan Eyangkung, mereka telah berada pada satu dunia yang sama namun berbeda dengannya yang masih di sini.


"Capek ditinggalin melulu. Rasanya pengen sendiri aja. Abisnya kalo rame-rame itu pasti nanti ujung-ujungnya bakalan berpisah juga."

Aku kehilangan kata-kataku. Aku tau bahwa pengetahuanku atas perasaannya sangatlah minim, bahkan bisa dikatakan aku hanya sok tahu. Aku sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana besar kesedihan dan hampa yang aku rasakan jika aku berada di posisinya.

Kehidupannya setelah ditinggal oleh Ibunya sejak umur 9 tahun adalah bersama Eyangnya. Eyangputri dan Eyangkung sudah seperti orangtuanya sendiri selain Ayah kandungnya sendiri. Rumah Eyang merupakan rumah keduanya.

Aku sebagai sepupunya, dulu, ketika umurku masih sangatlah muda, aku sering merasa iri melihat jumlah perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh Eyang kami kepadanya. Pikiran picikku merasa bahwa Eyang telah pilih kasih. Mereka selalu mengingat untuk memberikan hadiah saat sepupuku itu ulangtahun, sedangkan aku tidak. Aku bahkan menyesal pernah berpikir seperti itu.

Kini, aku tahu. Ia memang pantas untuk semua perhatian dan kasih sayang sebesar itu. Karena jumlah yang ia berikan untuk kedua Eyangku pun sama besarnya, bahkan mungkin lebih besar dari yang aku berikan kepada mereka. Mereka sangat dekat hingga bekas yang ditinggalkan sangatlah dalam.


I think there's no one really mastering this art of letting go things. I mean, just be honest, losing someone is really hard, even just from some relationship, let alone from your entire life forever.

Aku tidak berniat untuk menuliskan cara untuk menghadapi kehilangan semacam. Aku bukan ahlinya. Aku hanya sekedar ingin mengatakan bahwa hidup tidak akan selalu memberikan apa yang kamu inginkan, namun Tuhan akan selalu memilihkan jalan yang kamu butuhkan. Mungkin terkadang rencana-Nya mengikutsertakan sakit, kekecewaan, kesedihan yang dalam, namun akan ada bahagia dan kesuksesan yang menanti dibalik itu semua.

Lagi-lagi, kita hanya perlu percaya kepada-Nya dengan tetap berusaha bersyukur dan berdoa untuk yang terbaik dalam segalanya. Karena hanya Dia Maha Tahu dan Maha Kuasa atas segalanya :)



Salam sayang penuh cinta untuk kalian,
Sri Poernomo HK (3 November 2014) & Soekardjo Hardjosoewirjo (15 Januari 2015)
Semoga kita semua akan kembali dipertemukan nanti di dunia yang kekal dalam pertemuan yang membahagiakan.

January 1, 2015

#6 travel and restart

Selamat Tahun 2015!
selamat mengheningkan cipta.
selamat melakukan kontemplasi.
dan seperti yang sudah sempat saya tulis di instagram saya, maybe this is year is time to restart :)
travel sesungguhnya bukan hanya sekedar bepergian. menurut saya sendiri, keutamaan dari travelling adalah berpindah. dan berpindah bisa termasuk dalam segala kategori, bukan hanya sekedar tempat.
berpindah menjadi seseorang yang baru, misalnya.

December 24, 2014

#5 proses

Manusia hidup akan selalu berproses.

Seorang teman saya berkata, "Namanya juga sedang dalam proses pencarian."

Sebuah proses yang diawali sejak kita dilahirkan oleh ibu kita masing-masing ke dunia ini dan akan berakhir ketika kita semua kembali untuk menghadap Yang Maha Kuasa. Tidak ada yang namanya menang atau kalah terhadap orang lain. Justru pertandingan sesungguhnya adalah pertarungan yang terjadi dengan dirimu sendiri.

Karena itu, kenyataan paling dasar yang terjadi adalah tidak ada siapapun yang bisa membantu dirimu selain dirimu sendiri. Dan Tuhan (saya masih percaya segala yang terjadi di dunia ini haruslah dengan ijin-Nya). Orang lain tidak benar-benar mengetahui apa yang terjadi dengan dirimu, seberat apa beban yang kamu angkut, seringan apa kamu ketika kebahagiaan itu sedang melanda, dan apa yang sesungguhnya kamu pikirkan. Orang lain hanya bisa memberikan saran, bahkan terkadang mereka hanya bisa mendengarkan.

Kamu yang memiliki kehormatan serta tanggung jawab tertinggi untuk memutuskan apapun itu dalam hidupmu. Percaya saja bahwa hidup ini adalah bagian dari proses perjalanan. Ada saat ketika kamu harus menghadapi jurang yang terjal dan pendakian yang melelahkan, namun juga akan tiba waktu di mana kamu akan disuguhkan pemandangan indah dan pertemuan dengan bunga edelweiss yang abadi.


Padang Edelweiss, Surya Kencana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Dalam perjalanan menuju Puncak Gunung Ciremai

Cobalah untuk mengubah perspektifmu sesekali. Mungkin kamu akan menemukan keindahan dalam keterpurukanmu.

December 22, 2014

#4 firasat

Aku kembali menoleh ke belakang dan kembali memastikan ke sekitar untuk yang kesekian kalinya hari ini. Entah apa yang sebenarnya terjadi, aku selalu merasa seakan ada yang sedang mengikuti dan memperhatikanku dari kejauhan. Hanya saja setiap kali aku mencoba untuk memastikan, tidak ada hal aneh apapun yang bisa terdeteksi.

"Key? Ada apa? Kamu terlihat aneh sejak tadi. Kamu seperti panik dan ketakutan." Ziva mencoba membantuku. Aku bahkan tidak tahu apa masalahku yang sebenarnya, bagaimana aku bisa mengetahui bagaimana cara membantu aku?

"Nggak ada apa-apa kok Zi. Aku cuma merasa kurang enak badan aja." Aku tersenyum sambil berusaha menahan diri untuk tidak kembali menoleh ke sekeliling. Perasaan aneh itu kembali datang seperti saat ada tatapan yang mencoba menusukmu dari belakang.

-------------

Keara, bahkan kamu bisa merasakan kehadiranku. Setelah hampir dua tahun aku pergi, sebesar inikah sesungguhnya ikatan yang ada di antara kita? Apa yang telah terjadi dengan kamu dan aku selama ini?

Sudah beberapa hari terakhir, aku tidak dapat menahan diri untuk tidak kembali dan mengunjungimu. Aku mengikuti setiap langkahmu. Aku menunggu setiap kegiatanmu. Aku memperhatikan setiap detail dari ekspresimu. Aku ingin memastikan kamu tetap bahagia dengan kehidupanmu. Dan aku ingin kamu mengetahui bahwa aku selalu ada bersama semua orang dan makhluk yang mengelilingimu.

Mungkin mendatangimu kembali dan mengusik ketenanganmu dalam beberapa hari terakhir ini adalah sebuah kesalahan. Aku hanya ingin mengirimkan pesan khusus untukmu. "Keara, kamu harus bahagia dan aku akan selalu menjagamu". Hanya saja, jiwa ini tidak mampu melakukan apa-apa selain membuatmu gelisah.

Untuk terakhir, aku memberanikan diriku untuk mencoba menggenggam tanganmu. Menautkan jemariku pada jemari tanganmu yang panjang, tercipta untuk menjadi pianis yang handal. Aku tersenyum dan meraih tanganmu, menatapmu untuk yang terakhir.

-------------

"Aldan?" Aku berbisik pelan, takut Ziva mendengar. Genggaman ini hanya miliknya. Ia satu-satunya yang mampu mengalirkan perasaan semacam ini dengan sentuhannya. Aku menggerakkan tanganku yang satu dan menumpukkannya pada sebelah tanganku yang lain.

"Ini kamu. Selama ini." Aku tersenyum, menahan air mata yang menyeruak ingin melarikan diri.

-------------

"Iya, Keara. Akan selalu aku." Aku menggenggamnya lebih erat.


(22-23 Desember 2014)

December 18, 2014

#3 failure

Oh God, I'm so bad at routine.

Saya berhutang 6 hari untuk tulisan dalam rangka #100days ini. Bahkan saya hanya bertahan 2 hari. Apa yang harus saya lakukan untuk membenahi diri saya ini?

Saya harus positive thinking. Saya harus semangat. Sekarang adalah saatnya saya fokus sama skripsi saya. Ghaniyya harus semangat!!

Pantai Ujung Genteng

There are times to do everything, but not all at once.
Prioritize!!!

December 11, 2014

#2 language of love

In this particular noon, in my very own car (Urfie!!), suddenly I feel all alone. I am an introvert person, but that's not mean that I don't need companies. I just don't like to be too involved in a crowd. I prefer sit in the middle of that something and just watch everyone messing around. Laugh or smile for their jokes, give a little comment for their craziness, but being the spotlight? I don't think it's a good idea.

And when i feel so afraid for this being the-center-of-attention thingy, the other part of me is also craving for that. In the end, I'll be just standing still awkwardly with me battling with myself.

Actually, I was in the middle of waiting for my mom's meeting with her friends. Then, after she has done, along the road to our next destination, we talked about this language of love. It is about how each people express their love to others and also feel that they are being loved.

In general, there are 5 languages of love. (there's also a book from Gary Chapman discussing about this topic)

Physical touch.
Receiving presents.
Words of affirmation.
Act of service.
Quality time.

It is necessary to know your own language and your partner's language to really understand how to treat each other. So the other would get the message without mistakes.

But, what is mine? Is it possible for me to have the need for all?

#1 I'm about to start another #100days

To form a new habit, sometimes you need to start with forcing yourself to do it. You have to set some specific rules to yourself so that habit will be planted into your mind and all the part of your body and suddenly it will become natural.

There is this theory about how many times you need to do things until it becomes your nature. Actually, I don't really know and understand the basic of this theory but it's worth the try, though, as long as it is for something good or even better.

3times; for leaving your old habit behind.
7times; you start to feel strange for not doing your new habit.
40times; this new habit already runs through your veins and be the part of your life cycle.

Trying something is not going to hurt, you know. Breaking the old habit is somewhat important for our life because flat life is boring, at least for me. There will be no challenges, no adrenaline rushing, no new faces, no exciting story, no epic things to be proud of. Just another exact same life cycle from day to day.

What's the point, then?

Isn't life is all about living? A heart that shows a straight line is a dead heart. A life with no pulse of excitement or sadness or anxiousness or etc is a colorless life.
"The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." (Mark Twain)

This is not about being someone else. This is also not about mimicking others' life. Because nobody is perfect actually. You just have to be a little smart at sort out the good things between the bad one. Pick the good one and leave the bad. And don't lose your own uniqueness of yours.