Bel istirahat berbunyi. Guru di depan terlihat masih merapikan barang-barangnya dan demi alasan kesopanan aku menunggu setengah sabar untuk beliau keluar ruangan dan aku menyusul menuju koridor di depan kelas. Pelajaran Pak Bambang hari ini tidak seperti biasanya. Terlalu datar dan tidak menarik. Sepertinya benar apa yang dikatakan oleh gosip yang beredar, beliau sedang tidak enak badan. Maaf ya, Pak, saya juga sedang tidak enak pikiran.
"Sha, kantin yuk." Kirana menepuk pundakku dari belakang dan ikut menyandarkan badannya ke koridor. Dia merupakan salah satu sahabat terbaik yang ada di hidupku. Sayangnya, pengaturan tempat duduk kelas tidak mengijinkan kami untuk duduk bersebelahan.
"Duluan aja, Na. Aku lagi gak mood makan nih."
Setelah bertanya berulang kali dan aku terus meyakinkan dia untuk pergi tanpa aku, akhirnya dia menyerah dan membiarkan aku sendiri dengan pikiranku. Mataku kembali kepada ruang kelas yang tepat bersebrangan dengan ruanganku. Dia sedang tertawa bersama kawan-kawannya di depan kelas. Aku tidak tahu apa yang dilontarkan oleh kawannya itu hingga ia bisa terpingkal sekeras itu. Bagian ini adalah bagian yang paling aku nikmati. Beberapa menit kemudian adalah bagian yang paling aku benci.
Nah, itu dia. Juga seorang seniorku, namun tidak satu angkatan dengan dia. Seorang wanita berjalan menuju dia. Dia yang sedang tertawa hingga matanya hanya tinggal segaris menyadari kehadiran wanita itu dan tersenyum semakin lebar. Aku bahagia, tidak sepenuhnya, melihat senyumannya. Bukan aku alasannya. Dan aku benci untuk tidak melakukan apapun atas itu.
"Alysha, mau sampai kapan?" Kirana sudah kembali bersama waffle di tangan kanan dan jus pisang strawberry di tangan kiri yang kini ia sodorkan ke arahku.
"Na!" Aku menunduk menyembunyikan kepalaku. "Jangan ditanya begitu. Aku jadi malu dan sedikit merasa bodoh."
Kirana masih bersikeras untuk aku meminum jus yang ada di tangannya. Dia selalu tahu apa yang paling aku sukai. Setelah aku menyeruputnya, Kirana kembali menjawab. "Kalau memang dia untuk kamu, akan tiba waktunya dia akan ke kamu. Kalau memang bukan, mau kamu liatin kayak begitu sampai lumutan pun ya tidak akan ada yang terjadi. Daripada kamu buang-buang waktu, kamu lupa diri kamu, kamu gak semangat, kamu tidak mencoba mengenal dunia yang lain, untuk apa? Jangan sampai kamu menyesal nantinya."
Aku terdiam.
"Jadilah dirimu yang terbaik. Biarkan laki-laki itu yang melirik dan berusaha merebut hatimu daripada kamu yang bersusah-susah mengharapkan mereka mau kamu. Jangan merendahkan dirimu sendiri karena kamu sebenarnya sengatlah berharga." (end)
No comments:
Post a Comment