May 22, 2017

[142]

Saat ini saya sedang mencoba untuk mengikuti salah satu project buku di komunitas saya. Dan sungguh, rasanya menyenangkan. Sepertinya saya sekarang ini masih perlu untuk diberikan deadline agar benar-benar menulis, tidak hanya sekedar meracau. Yah, tidak seperti tulisan ini setidaknya.

Yang menyenangkan lagi adalah melihat salah seorang teman saya yang sangat berapi-api dan all out setiap kali memberikan penjelasan mengenai bagaimana menuliskan cerpen atau novel yang baik. Bagaimana dengan tanpa bayaran dia rela untuk membantu kami yang juga ingin bisa menerbitkan kisah-kisah kami.

Bukan asal membantu, di waktu senggangnya, ia mau untuk menghampiri kami di tempat yang berbeda hanya sekedar untuk memberikan materi menulis. Bahkan di salah satu tempat, akhirnya hanya satu orang yang datang dengan janji awal akan ada 3 orang. Di sela-sela waktunya, dia pun mengecek satu-satu tulisan kami ber-13, memberikan feedback bahkan per kata, dan mampu memikirkan saran untuk alur cerita yang lebih baik.

Ternyata seperti itu ya melihat orang yang bekerja berdasarkan passion mereka.

Saya terkesima.

Saat ini, saya juga sedang mencoba untuk membaca "The Happiness of Pursuit" oleh Chris Guillebeau. I found the book months ago and haven't picked it up for months, too. You know, books are piling up in my home I don't when I will start to finish them one by one. Susah banget untuk berhenti beli buku, lho. Saya sampai bingung sendiri.

Ya, jadi sejauh yang saya baca, buku itu mengenai orang-orang yang menemukan hal yang sangat menarik bagi dirinya hingga mereka membuat misi di hidup mereka. Dan sebagaimana anehnya misi mereka tersebut, mereka bahagia menjalani hidup yang mereka jalani karena memang itu adalah hal yang sangat menginspirasi mereka dalam hidup.

Entah, setiap kali saya bertemu orang yang berapi-api, yang menuangkan seluruh hatinya dalam apa yang ia kerjakan, yang memancarkan hal tersebut setiap kali ia melakukan sesuatu ataupun menceritakan kisah tersebut, saya sedih sendiri. Saya apa?

Setelah saya pikir kembali, apa yang selama ini mengganggu saya?
Hem, saya terganggu dengan bagaimana seseorang bisa semena-mena hanya karena merasa lebih dalam hal kekayaan atau pengetahuan atau posisi. Saya terganggu dengan orang yang tidak bisa bersikap dengan lebih sopan, tak peduli terhadap yang lebih tua ataupun yang lebih muda. Dan saya terganggu terhadap orang-orang yang tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya ada di kepala mereka.

But, semalu apapun saya mengakui ini, what excites me the most is love relationship. I don't know why I feel shame of this, tapi memperhatikan bagaimana seseorang berinteraksi dalam suatu hubungan, mempelajari nature of a man and a woman, kok kayaknya menarik banget. Saya juga tidak tahu apakah mengenai hubungan percintaan itu sendiri atau mengenai manusianya yang menarik, tapi saya sungguh memang tertarik.

Meskipun begitu, saya masih tidak tahu akan mengambil jurusan apa untuk studi master saya.

No comments:

Post a Comment