Segalanya kabur.
Benar, salah, masihkah penting?
Batas yang ada mulai runtuh.
Tembok batu menjulang, namun tidak lagi melindungi.
Meregang dan tidak kembali.
Waktu, berhentikah?
Dunia, sudah terbalik?
Kamu, kemana?
Arah kembali kepadaNya.
Dia, yang tidak terlihat, tidak tersentuh, tidak berwujud, berbeda dari dunia yang dimengerti oleh indra manusia.
Dia menjadi yang paling masuk akal.
Malu pun menguasai.
Mohon ampun, maaf, dan terima kasih terus diulang.
Bibir diam ketika hati berisik.
Aku merunduk dan bersujud.
Memasrahkan diri atas usaha.
Dan dunia jauh di belakang.
No comments:
Post a Comment