menyongsong matahari |
entah.
saya bukan juga seorang pujangga yang pandai dalam merangkai kata-kata dengan rima yang indah dan arti yang terselubung dalam bahasa tingkat sastra. sama sekali bukan. kalau saya dan pasangan sedang iseng berbalas tulisan, bahasa dia lebih tinggi daripada saya. pun dia pandai mencari kata agar ber-rima. sedang saya? bahasa obrolan sama bahasa tulisan tidak jauh beda.
entah.
dari dulu, saya sering sekali bermimpi untuk menjadi penulis terkenal. atau untuk bisa menerbitkan buku best seller. makanya saya sering sekali baca novel dan memperhatikan bagaimana novel tersebut dituliskan. dari tata bahasanya, variasi kata yang bisa digunakan, bagaimana mereka bisa memunculkan konflik yang satu dan lainnya, juga mengenai EYD. percaya atau tidak, dulu saya baca lho itu EYD hanya untuk sekedar bisa menuliskan cerita yang rapi. saya benci sekali membaca ketikan orang lain yang sama sekali tidak memperhatikan tanda baca dan pengaturan paragraf dan semacamnya. pusing.
entah.
terkadang saya merasa tulisan saya tidak bernyawa. apalagi jika dibandingkan oleh salah satu senior saya di mana tulisannya selalu mampu menggerakkan hati saya dan menimbulkan emosi yang mendalam. dan selalu bisa membuat saya merasa dekat dengannya. serasa sedang dipeluk oleh rangkaian huruf dalam blog pribadinya.
entah.
mungkin saya hanya perlu lebih banyak menulis.
dimanapun itu dan bagaimanapun itu.
No comments:
Post a Comment