February 28, 2018

travelling on foot

when i'm not in a hurry, i love walking and travelling using public transportation. i have more time enjoying myself on the journey with those.


before the long journey walking down the Mt. Rinjani

several days ago, on my off day, i went around using Transjakarta and feeder bus. i actually had my car with me and i had all the online transportation apps on my phone. it was just, i didn't feel like using them. i miss being with myself in the middle of the crowd, muting all the surrounding sounds with my headset playing my own playlist, and just reading. yeah, i really miss those commuting time i had when i was still in college.

and believe it or not, that was my first time being in a feeder bus.

so i walked to the nearest Transjakarta shelter and got into the bus right away. it wasn't their busy time (thank God) and it was really comfortable since they have the women's section. and i read happily without having to think about the traffic and all the other vehicles and all the other passengers. without a doubt, it was heaven.

(i was actually trying to stick to English, but since i'm writing this in the morning, my brain couldn't work properly. so i'm sorry for changing it to Bahasa Indonesia)

kemudian ketika saya harus turun dan jalan kaki untuk bisa naik feeder bus, saya berkesempatan untuk menghirup udara segar (ketika itu masih sore dan belum jam pulang kerja jadinya polusi tidak terlalu banyak. percayalah, ketika itu beneran segar di Jakarta) dan bukan udara artifisial yang ada dalam gedung-gedung mall. belajar memperhatikan apa yang orang lain lakukan, di mana tempat menunggu feeder bus, bagaimana cara mereka bayarnya (ternyata kayak naik bus kota biasa bayarnya, disamperin sama kenek-nya. bedanya, kita dapet print-out bukti bayar).

saya juga berkesempatan untuk bergerak lebih banyak dengan menaiki kendaraan umum. setelah saya pikir-pikir lagi, dulu saya kurus sewaktu SMA mungkin salah satunya karena saya selalu dapet kelas kalau bukan di lantai 4, di lantai 3. kemudian saya harus menyebrang jembatan penyebrangan di depan sekolah. lalu saya jalan kaki lagi dari saya turun angkot sampai rumah karena saya pelit gak mau bayar ojek. tapi mungkin ya memang karena saya dulu pelit aja sih jarang jajan jadi bisa atur makan gak terlalu banyak.

but anyway, my point is i think i will try to walk more. in my off day for sure.

bayangin nih. kalau saya naik mobil pribadi, sudah bisa dipastikan kurang lebih 3 jam waktu hidup saya terbuang di mobil tidak melakukan apapun. tanpa penambahan nilai apapun selain saya yang kadang malah jadi emosional menghadapi jalan. sedangkan jika saya naik kendaraan umum dan berjalan kaki, saya bisa gunakan waktu commute saya yang mungkin akan menjadi lebih lama tapi bisa digunakan untuk membaca buku. dan saya berjalan kaki. yang berarti saya bergerak. gak cuma duduk doang manas-manasin kursi mobil.

enak lho kalau kita pinter milih waktunya.

No comments:

Post a Comment