August 23, 2019

biasa aja

Kalau boleh jujur, saya mungkin sudah berada pada titik muak mendengar kalimat simpel itu.

“Biasa saja.”

Coba kalian bayangkan. Lagi kesel, lagi bete, lagi gak karuan mood-nya. Curhat ke pasangan dengan niatan cuma ingin cerita aja gitu mengeluarkan uneg-uneg. Eh, malah dikomentarin kayak begitu. Kayak lagi dimarahin. Berasa jadi anak paling bandel sedunia.

Bagaimana saya tidak tambah kesal?

Tetapi, bukan pasangan saya kalau tidak bicara begitu setiap kali saya mulai emosi. Meskipun seringnya saya tambah emosi.

senja.

Bukan ini sih intinya. Saya bukan mau menceritakan kalau pasangan saya ngeselin banget sedunia tapi juga ngangenin banget gak kuat. Bukan itu kok. (ngeselin ya?)

Saya hanya ingin cerita. Kok ada ya orang sesabar beliau?
Saya marah-marah, dianya santai saja. Saya lagi ngambek, dia pun santai. Saya merajuk, malah diketawain balik (ini ngeselin sih, tapi mungkin kalau dia malah ikutan marah yang ada saya tambah marah).

Tunggu, ini apa sih poinnya?

It actually got to me.
Those “biasa saja” words, it got through. Even though I still have a super long way to become that “biasa saja” person, but I think I can feel that I’m walking towards it. I guess I’m making progress.

Saya pribadi masih harus banyak belajar dalam menerima kritik, mendengarkan masukan dari orang lain, untuk menjadi orang yang lebih rendah hati lagi untuk mau terus belajar dari siapapun. Bukan hal yang mudah bagi saya untuk menerima komentar. Apalagi ketika komentar tersebut tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan atau saya senangi. Namun, ya kita kan tidak mungkin hidup selalu hanya mau-maunya kita. Semaunya sendiri, tidak mungkin.

Semoga kita semua adalah orang-orang yang selalu bersedia untuk belajar dan terus belajar menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik lagi. Karena kalau saya boleh mengutip ucapan Bapak Presiden RI ke-7, Pak Joko Widodo, dalam pidato kenegaraan beliau 16 Agustus 2019 yang lalu,
“Tidak cukup untuk menjadi lebih baik dari kita yang kemarin. Kita harus lebih baik dari yang lain.”

No comments:

Post a Comment